BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Melalui karya tulis yang telah disusun, penulis menemukan banyak perbedaan
kontras antara masa demokrasi parlementer dengan demokrasi terpimpin. Demokrasi
parlementer bersifat lebih bebas terhadap setiap individu-individu. Sedangkan
pada demokrasi terpimpin, hampir semua aspek dicampuri oleh kekuatan pusat
negaranya sendiri. Demokrasi parlemen menempatkan kedudukan badan legislatif
lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang
Perdana Menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi
parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara. Demokrasi terpimpin sempat ada di Indonesia. Pada
masa demokrasi terpimpin, kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis
nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani,
gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan
ekspor menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi
birokrat dan militer menjadi wabah. Sama seperti Demokrasi terpimpin, demokrasi
parlemen juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dapat disimpulkan bahwa
Indonesia menjadi lebih baik lagi setelah menjalani kedua jenis
demokrasi ini.
3.2. Saran
No comments:
Post a Comment